Baju piyama anak-anak
ukuran
panjang baju 65 cm
panjang pinggang 36 cm
lingkar panggul 104 cm
lingkar leher 36 cm
lebar dada 34 cm
untuk mengerjakan baju piyama ini pola dasar tidak di perlukan ada ukuran tersendiri.
ini di sebabkan kegunaan baju ini walaupun perbuatanya seperti baju jas,namun hanya di pakai dalam rumah ( menurut kebiasaan ) maka itulah yang kita permudah.
biasanya di jahit longgar A - B 1/4 lingkar panggul,sedang panjang baju adalah A _C
Untuk tekuk leher dari titik A 8 cm ( 1/6 linkar leher + 2 cm ).
sedang lebar tekuk leher ke kanan 6 cm ( 1/6 lingkar leher )
untuk memperoleh garis bahu yang miring ukir dari titk B ke bawah 3 cm
lingkar lengan B- D bagi dua jadi titik E
kemudian pergunakan garis penolong langsung ke kiri,lalu di garis ini di ukur lebar dada F- G.
buat lagi lingkaran lengan dengan garis bahu terus ke bawah sampai melewati sedikit titik E,kira-kira 2 cm dan juga 2 cm keluar.lihat contoh gambar di bawah ini ;
Setelah itu sambungkan garis ini dengan D,lalu teruskan lagi ke bawah dengan lebar 3a 4 cm.
mengigat bahwa memakai baju ini bertindihan maka ukurlah dari ujung tekuk leher 2 cm ke kiri,untuk overslak dan 2 cm ke kanan di garis bahu dan 4 cm di bawahnya.
mengambar overslak ini harus sendiri.
dan untuk bajunya sesuaikanlah menurut ukuran dan besar kecilnya baju itu.
maka kini berarti selesai sudah bagian depan baju ini.
untuk bahagian belakang
sebenarnya hanya sedikit perbedaan antara bahagian depan dan bagian belakang.
hanya tekuk leher bagian bawah 1a 2 cm saja,sedang lebarnya tetap 6 cm.
dan pada lingkaran ke kanankurangi 2 cm dan 3 cm di garis pinggang
untuk keraag
buatlah kelepek berdiri yang lebarnya 7 cm dan panjangnya 1/2 lingkar ;leher.
untuk lenganya
lingkar pangkal lengan A - B
panjang lengan A - C
Sedang tinggi lengan yang sama dengan G- E pada lingkaran pangkal lengan baju adalah A _D.
buatlah sebuah garis penolong miring ke kanan dari D ke tengah-tengah A- B kemudian lanjutkan dengan miring ke bawah.
kemudian buatlah garis lengkung ( lihat pada gambar )
menjahit
kelebihan rok tadi di kerut lalu samping baju atas di jahitkan di atas kerutan rok itu.
di kedua sampingnya juga harus di perbuat,setelah itu lapisi dahulu di sebelah dalam untuk pemasangan kancing sebelum kedua bagian atas itu si tindihkan.
kemudian rok yang bagian belakang di kerut
dan akhirnya garis bahu dan garis belakang harus di pertemukan serta pula dari kedua sisi baju.
untuk lenganya,cukup garis bahunya di panjangkan atau mengambil beberapa contoh pasal lengan.
selanjutnya untuk melanjutkan praktik kita dalam hal ini kita tambahkan sebuah contoh lagi seperti baju yang sering di pakai oleh anak-anak yang telah berumur 7-sampai 12 tahun.
adapun pola yang bagian depan,dan terbagi 3 bagian 1 bagian untuk rok dan 2 bagian untuk atasnya.
Tujuanya bahwa tiap-tiap bagian ketika hendak,menggunting nanti ke kain harus di pisah-pisahkan.
maka bagian pertama di namakan pase atau bagian kecil,dari bahu yang menjadi satu dengan bagian dada sebelah depan yang di satukan dengan bagian dada,sebelah depan yang di satukan ke kerah.
harus pula bagian dada depan tadi,untuk memasangkan kancing harus di lebihi 2a 4 cm ke kanan.
bagian kedua juga harus di lebihi sebelah atasnya,bagian kiri dari panjang pase untuk kerutan nanti.
Sedang bagian ketiga yaitu rok,lebar bagian bawahnya menurut,mau yang pantas dan garis pinggang runcingkan sedikit ke tengah-tengah.
karena bagian belakang,tidak ada perubahan,hanya saja bagian roknya,garis pinggangnya berujung runcing seperti juga bagian depanya.
menggunting
Dan ketiga bagian setelah di pisah-pisahkan maka kita harus gunting,bagian I dan bagian II dua helai dengan meletakkan garis tengahnya di pinggir kain yang telah terlipat dua.
sedang bagian ke III bagian rok letakkan garis lipatnya di atas kain yang telah terlipat dua.
demikian juga bagian belakang rok
mengenai lengan contohilah keterangan di atas.
menggunting
guntinglah 2 helai bagian depan,kemudian bagian belakang letakkan garis lipatannya,di pinggir kain yang telah di lipat dua.
gunting 2 helai pula dari lapisan yang tersendiri,demikian juga dengan bajunya.
garis lipatan kelepak letakkan di pinggir kain yang telah telipat dua,lalu di gunting sekali lagi
menjahit
Dengan mempertemukan bagian yang bagus,dengan dasar baju di jahitlah dahulu overslag ke baju bagian depan.
kemudian di balikkan ke dalam.gunting bahu yang di hubungkan begitu pula sisi baju.
untuk memasangkan ke leher,jahit dahulu kelepaknya.
dan untuk menyelesaikanya ialah mempertemukan lengan dan di kala memasangkanya ke bahu nanti di jahitnya harus di selisihkan 2 cm ke depan jahitan baju.
sekarang teranglah bahwa bagian belakang adalah lebih kecil sedikit dari pada bagian depan,di mana nyata kelihatan beralih 2 cm ke belakang untuk penyambungan sisi.
panjang baju 65 cm
panjang pinggang 36 cm
lingkar panggul 104 cm
lingkar leher 36 cm
lebar dada 34 cm
untuk mengerjakan baju piyama ini pola dasar tidak di perlukan ada ukuran tersendiri.
ini di sebabkan kegunaan baju ini walaupun perbuatanya seperti baju jas,namun hanya di pakai dalam rumah ( menurut kebiasaan ) maka itulah yang kita permudah.
biasanya di jahit longgar A - B 1/4 lingkar panggul,sedang panjang baju adalah A _C
Untuk tekuk leher dari titik A 8 cm ( 1/6 linkar leher + 2 cm ).
sedang lebar tekuk leher ke kanan 6 cm ( 1/6 lingkar leher )
untuk memperoleh garis bahu yang miring ukir dari titk B ke bawah 3 cm
lingkar lengan B- D bagi dua jadi titik E
kemudian pergunakan garis penolong langsung ke kiri,lalu di garis ini di ukur lebar dada F- G.
buat lagi lingkaran lengan dengan garis bahu terus ke bawah sampai melewati sedikit titik E,kira-kira 2 cm dan juga 2 cm keluar.lihat contoh gambar di bawah ini ;
Setelah itu sambungkan garis ini dengan D,lalu teruskan lagi ke bawah dengan lebar 3a 4 cm.
mengigat bahwa memakai baju ini bertindihan maka ukurlah dari ujung tekuk leher 2 cm ke kiri,untuk overslak dan 2 cm ke kanan di garis bahu dan 4 cm di bawahnya.
mengambar overslak ini harus sendiri.
dan untuk bajunya sesuaikanlah menurut ukuran dan besar kecilnya baju itu.
maka kini berarti selesai sudah bagian depan baju ini.
untuk bahagian belakang
sebenarnya hanya sedikit perbedaan antara bahagian depan dan bagian belakang.
hanya tekuk leher bagian bawah 1a 2 cm saja,sedang lebarnya tetap 6 cm.
dan pada lingkaran ke kanankurangi 2 cm dan 3 cm di garis pinggang
untuk keraag
buatlah kelepek berdiri yang lebarnya 7 cm dan panjangnya 1/2 lingkar ;leher.
untuk lenganya
lingkar pangkal lengan A - B
panjang lengan A - C
Sedang tinggi lengan yang sama dengan G- E pada lingkaran pangkal lengan baju adalah A _D.
buatlah sebuah garis penolong miring ke kanan dari D ke tengah-tengah A- B kemudian lanjutkan dengan miring ke bawah.
kemudian buatlah garis lengkung ( lihat pada gambar )
menjahit
kelebihan rok tadi di kerut lalu samping baju atas di jahitkan di atas kerutan rok itu.
di kedua sampingnya juga harus di perbuat,setelah itu lapisi dahulu di sebelah dalam untuk pemasangan kancing sebelum kedua bagian atas itu si tindihkan.
kemudian rok yang bagian belakang di kerut
dan akhirnya garis bahu dan garis belakang harus di pertemukan serta pula dari kedua sisi baju.
untuk lenganya,cukup garis bahunya di panjangkan atau mengambil beberapa contoh pasal lengan.
selanjutnya untuk melanjutkan praktik kita dalam hal ini kita tambahkan sebuah contoh lagi seperti baju yang sering di pakai oleh anak-anak yang telah berumur 7-sampai 12 tahun.
adapun pola yang bagian depan,dan terbagi 3 bagian 1 bagian untuk rok dan 2 bagian untuk atasnya.
Tujuanya bahwa tiap-tiap bagian ketika hendak,menggunting nanti ke kain harus di pisah-pisahkan.
maka bagian pertama di namakan pase atau bagian kecil,dari bahu yang menjadi satu dengan bagian dada sebelah depan yang di satukan dengan bagian dada,sebelah depan yang di satukan ke kerah.
harus pula bagian dada depan tadi,untuk memasangkan kancing harus di lebihi 2a 4 cm ke kanan.
bagian kedua juga harus di lebihi sebelah atasnya,bagian kiri dari panjang pase untuk kerutan nanti.
Sedang bagian ketiga yaitu rok,lebar bagian bawahnya menurut,mau yang pantas dan garis pinggang runcingkan sedikit ke tengah-tengah.
karena bagian belakang,tidak ada perubahan,hanya saja bagian roknya,garis pinggangnya berujung runcing seperti juga bagian depanya.
menggunting
Dan ketiga bagian setelah di pisah-pisahkan maka kita harus gunting,bagian I dan bagian II dua helai dengan meletakkan garis tengahnya di pinggir kain yang telah terlipat dua.
sedang bagian ke III bagian rok letakkan garis lipatnya di atas kain yang telah terlipat dua.
demikian juga bagian belakang rok
mengenai lengan contohilah keterangan di atas.
menggunting
guntinglah 2 helai bagian depan,kemudian bagian belakang letakkan garis lipatannya,di pinggir kain yang telah di lipat dua.
gunting 2 helai pula dari lapisan yang tersendiri,demikian juga dengan bajunya.
garis lipatan kelepak letakkan di pinggir kain yang telah telipat dua,lalu di gunting sekali lagi
menjahit
Dengan mempertemukan bagian yang bagus,dengan dasar baju di jahitlah dahulu overslag ke baju bagian depan.
kemudian di balikkan ke dalam.gunting bahu yang di hubungkan begitu pula sisi baju.
untuk memasangkan ke leher,jahit dahulu kelepaknya.
dan untuk menyelesaikanya ialah mempertemukan lengan dan di kala memasangkanya ke bahu nanti di jahitnya harus di selisihkan 2 cm ke depan jahitan baju.
sekarang teranglah bahwa bagian belakang adalah lebih kecil sedikit dari pada bagian depan,di mana nyata kelihatan beralih 2 cm ke belakang untuk penyambungan sisi.