Widget HTML Atas

Pertolongan Kesehatan Sekolah

jalanpisang.com-Kesehatan sekolah, Pertolongan pertama pada kecelakaan dan penyakit-penyakit yang mendadak harus tersedia di sekolah.Penyakit-penyakit yang sederhana harus dapat di obati di sekolah,penyakit lain di obati di Poli Klinik terdekat.
Perlu di pertimbangkan diadakan Prosedur istimewa untuk murid berobat,selanjutnya kita harus mengusahakan rumah-rumah istirahat tetap atau sementara.terutama bagi anak-anak yang gizinya kurang memuaskan guna memperbaiki gizinya.
jalanpisang.com

Guru-guru tahu sedikit banyak tentang tanda kekurangan makanan dan memperbaikinya,tentang empat sehat lima sempurna harus di mengerti benar oleh para guru.

Guru-guru harus mengambil bagian aktif dalam usaha pemeliharaan kesehatan.Guru harus mengawasi keadaan kesehatan muridnya di sekolah mereka,untuk ini perlu didikan tambahan,juga Guru-guru harus memberikan pertolongan untuk penyakit-penyakit ringan.
dalam hal ini guru-guru harus mendapat bantuan sepenuhnya dari sekolah.juga perawat sekolah harus ikut mengawasi keadaan kesehatan di sekolah.
Demikian pula juru rawat sekolah membantu guru dalam mendidik murid-murid mengenai kesehatan.selain itu sekolah harus memeriksa murid-murid dan mengusahakan pengobatan di sekolah
Selanjutnya sekolah membantu memberi pertolongan kepada  murid dengan penyakit ringan,lebih lanjut mengadakan imunisasi,pengawasan penyakit menular,hubungan dengan Dinas Kesehatan Masyarakat setempat ,dan lain sebagainya.

1. Pengawasan Perkembangan
Pengawasan perkembangan Jasmani,rohani dan sosial murid harus di lakukan.supaya jasmani rohani murid dapat berkembang sebaik-baiknya harus di laksanakan berbagai hal.misalnya pembagian waktu yang teliti,sikap di bangku yang baik,kepribadian dan lain sebagainya.
Perpustakaan perlu di adakan di setiap sekolah untuk membantu perkembangan rohani.latihan jasmani harus di lakukan dengan teratur untuk membantu perkembangan jasmani.
Anak-anak yang memerlukan pendidikan khusus harus di masukkan sekolah luar biasa.misalnya anak yang jasmaninya cacad,buta atau tuli,harus di masukkan ke sekolah luar biasa.Juga anak yang rohaninya cacad atau mempunyai penyakit ayan harus di masukkan ke sekolah luar biasa yang di bangun khusus untuk hal-hal yang demikian.
Pendidikan yang luar biasa ini untuk setiap kelas harus hanya menampung sedikit anak.misalnya antara 10 dan 20 anak saja,karena anak-anak yang tidak normal memerlukan banyak perhatian.guru-gurunya harus terlatih khusus untuk mendidik anak-anak yang tidak normal (luarbiasa).
Rencana pelajaran untuk anak-anak tidak normal harus di sesuaikan dengan keadaanya,anak-anak yang tidak normal terutama harus di berikan latihan kerja supaya kelak dapat mencari kehidupan sendiri.

Anak-anak yang tidak normal ini harus selalu mendapat perhatian istimewa.terutama di dalam bidang kesehatan selain dalam bidang pendidikan.kalau kelainan sedikit anak-anak ini dapat di didik di sekolah biasa.akan tetapi kelasnya harus di pisahkan terpisah dari anak normal.
kalau kelainanya sedang mereka dapat di didik di sekolah luar biasa.kalau kelainanya lemaah ingatan atau buta,perlu di masukkan yayasan.
Sekolah anak-anak lemah ingatan di adakan untuk mereka yang karena lemah ingatanya tidak dapat masuk sekolah biasa,demikian pula sekolah-sekolah untuk anak buta,cacad jasmani dan lain sebagainya.
Dalam sekolah2 ini di lakukan latihan-latihan pekerjaan yang kelak berguna mencari nafkah.di samping itu kepada mereka di berikan pengobatan tertentu untuk mengurangi cacadnya misalnya dengan massage dan latihan -latihan jasmani yang bersifat korektif.anak-anak tersebut tinggal di sekolah semacam ini sampai umur 16 tahun,waktu mereka dapat di salurkan ke masyarakat,anak-anak menderita penyakit berat harus di masukkan yayasan yang ;lebih bersifat rumah sakit.

Anak -anak yang bodoh atau terbelakang perlu di tempatkan di kelas tersendiri,oleh sebab itu tiap-tiap harus di bagi dalam kelas paralel A,B,C, dan lain-lain.anak anak yang terbelakang dapat mengikuti pelajaran tetapi lambat,adapula anak-anak yang tidak dapat maju dalam sekolah dasar sekalipun.anak-anak ini di tempatkan di sekolah-sekolah untuk anak-anak yang lemah,ingatan untuk di latih.
Anak-anak ini tinggal di  sekolah tersebut sampai umur 16 tahun sesudahnya mereka di salurkan ke masyarakat.anak dengan angka kecerdasan 55-75 dapat di ajar tapi sangat pelan sehingga memerlukan sekolah luar biasa IQ 50 ke bawah dapat di ajari.
Penwasan perkembangan ini di serahkan sepenuhnya kepada guru-guru yang harus menempatkan murid-muridnya di kelas yang sesuai.guru-guru harus dapat memilih nama di antara murid-muridnya yang harus di tempatkan di kelas tersendiri.guru-guru harus dapat memilih mana di antara murid-muridnya yang harus di kirim ke sekolah untuk anak-anak yang lemah ingatan dan bagaimana mendidik anak-anak yang lambat dan terbelakang.

2. Pengawasan Makanan
Guru harus menganjurkan murid-murid untuk membawa makanan dan  minuman di sekolah,tetapi di samping ini harus pula di terangkanya makanan apa yang sehat dan bergizi.
Selanjutnya di indonesia masih banyak penjual-penjual makanan di halaman sekolah,penjual makanan dan minuman  di sekolah ini harus di awasi benar-benar,sebab merupakan salah satu perantara penularan penyakit.lebih lanjut harus di bagi-bagikan makanan sehat di sekolah-sekolah misalnya susu yang harus di laksanakan sebaik-baiknya sesuai anjuran WHO.

Jika mungkin harus di adakan bercocok tanam di sekolah,harus di tanam-tanaman yang menghasilkan bahan makanan yang sehat.jadi sambil bercocok tanam harus pula di selipkan pendidikan tentang makanan sehat.kalau mungkin dapat pula di kembangkan kegemaran memelihara ternak.seperti ayam,itik,angsa,kambing,biri-biri ,domba,lembu kerbau, ikan dan lain-lain.hingga kini sekolah-sekolah yang mempunyai ternak sedikit jumlahnya dan terbatas.karena mempunyai ternak di sekolah agak sulit berhubung untuk pemeliharaanya,dengan memelihara ayam anak di beri pendidikan tentang makanan yang bernilai.sekolah-sekolah yang mempunyai kolam ikan,banyak juga terutama di daerah yang banyak air.
Di negara-negara barat sekolah-sekolah sampai sore melewati waktu makan siang,oleh sebab itu perlu di sediakan makanan di sekolah terruatama untuk yang jauh rumahnya.juga perlu di sediakan makanan bagi mereka yang kekurangan makan.tentu saja orang tua murid harus membayar makanan anak-anaknya kalau mampu.biasanya di sekolah-sekolah di negeri barat di sediakan makanan siang,di beberapa tempat bahkan makanan pagi juga tersedia.

Di indonesia sekolah lewat sedikit tengah hari sudah usai,sehingga tak perlu di sediakan makan siang,tetapi sebenarnya makanan tinggal perut besar selama kurang lebih 3 jam saja.jadi kurang lebih jam sepuluh pagi biasanya anak-anak lapar dan mencari makanan.
Karena itulah maka lebih di anjurkan kepada murid-murid supaya membawa makanan.karena kalau tidak mereka akan mencari makanan dengan membeli di tempat2 jualan makanan yang mungkin kita tidak tahu kesehatan.

3. Pengebalan Imunisasi
Imunisasi adalah Memeberikan Imunitas atau kekebalan,sehingga jika di serang penyakit tidak akan sakit ataupun kalau sakit ,ringan.Imunisasi dapat di bagi dalam imunisasi pasif dan imunisasi aktif.
Imunisasi aktif berdasarkan bahanya,di bagi atas 3 macam antigen pertama imunisasi dengan bakteri atau virus hidup tetapi telah di jinakkan,sehingga tidak menyebabkan penyakit tetapi masih dapat menyebabkan kekebalan misalnya cacar,,polio,typhus,dan lain2.ketiga imunisasi dengan racun atau toxoid bakteri atau virus yang di olah dengan formol,di sebut formol toxoid precipitated.
jalanpisang.com

Pengebalan terhadap penyakit-penyakit teretentu merupakan pencegahan paling efficient,menaikkan daya tahan dengan iminisasi bersama-sama usaha lain merupakan dasar pencegahan penyakit.
Beberapa program vaksinasi secara massal di Indonesia. misalnya terhadap penyakit cacar dan tubercvulosis dengan vaksinasi BCG.
Kebujaksanaan di ambil dalam hal imunisasi aktif pada anak-anak sekolah adalah terhadap cacar,Tbc,lumpuh kanak-kanak,tetanus dan batuk-batuk.Vaksin terhadap cholera,typhus di berikan pada waktu penyakit mewabah.

Berkat Program pemberantasan penyakit cacar,cacar dapat di berantas pada tahun 1974,akibatnya adalah bahwa anak indonesia cukup cacar 2 kali dalam hidupnya.yaitu waktu bayi dan sewaktu kelas satu sekolah dasar,kecuali jika hendak ke luar negeri.pada tahi 1980 di perkirakan WHO akan secara resmi menyatakan cacar terbasmi.Dengan demikian anak-anak tidak perlu di beri vaksin lagi terhadap penyakit cacar.
Pada waktu ini masih banyak negara yang belum bebas cacar seperti di Afrika.pecacaran biasanya di lakukan di lengan atas dengan bifurcated needle,kulit di bersihkan dan di taruh di situ setetes vaccine,kemudian di tususk-tusuk dengan jarum bercabang.dahulu pencacaran di lakukan dengan menggaris pakai pena,akan tetapi sekarang telah di ganti dengan penusukan dengan jarum bercabang

Mengigat tingginya angka kejadian tbc pada golongan umur 10-14,BCG seharusnya di berikan tiga kali.yaitu waktu bayi kelas satu sekolah dasar,dan kelas enam sekolah dasar.
pada waktu daya tahan tubuh menurun,tujuan dari vaksinasi BCG adalah melindungi badan dari tbc primair yang berat,ini di lakukan dengan imunisasi dengan benih yang tidak patogen yang menyebabkan sensivitas kulit terhadap penyakit kulit.kenyataan yang kita dapat dari berjuta-juta orang meyakinkan faedah BCG.

Di negara-negara terbelakang seperti Indinesia,kemugkinan anak mendapat infeksi poliomyelitis,dari yang mendapat infeksi,kurang dari 1% yang menunjukkan gejala lumpuh kanak-kanak.lebih dari 95% anak berumur 5 tahun ke atas mempunyai zat anti.Polio (tablet) telah di sediakan di apotik-apotik besar.di anjurkan memberikan imunisasi pada bayi2 sebanyak 3 kali dengan jarak 4-6 minggu.pemebrian sebanyak 3 kali ini bukan sebagai imunisasi dasar,tetapi karena terdapat 3 jenis virus polio.imunisasi di ulang setahun kemudian dan pada waktu anak berada di kelas 1 sekolah dasar

Vaccine Diptheri,pertussis,dan tetanus masih merupakan suatu vaaksin mahal,walaupun demikian vaccin ini sudah mulai di sediakan di pusat kesehatan masyarakat.di luar negeri berkat pemberian DPT secara ketat dan teratur penyakit ini lenyap.
Di Indonesia di anjurkan untuk memberikan imunisasi DT pada anak sekolah.Ini berdasarkan bahwa pertussis bukanlah merupakan masalah anak sekolah,DPT merupakan immunisasi dasar sebanyak 3 kali dengan jarak 4-6 minggu.kemudian di berikan booster setahun dan 3 tahun kemudian.
Sedangkan DT di berikan pada anak kelas 1 sekolah dasar,kelas 1 menegah pertama dan kelas 1 SMA.pengebalan terhadap Diptheria,petussis ( batuk rejan) dan tetanus harus di lakukan dalam bulan2 pertama masa bayi.

Chotypa adalah vaccin terhadap cholera,typhus dan vaksin ini tak begitu efektif.Dengan meningkatkan kebersihan lingkungan,dan perorangan,pengawasan terhadap makanan dan minuman dan dengan pendidikan kesehatan di harapkan penyakit-penyakit ini dapat di hindarkan,Chotypa hanya di berikan pada waktu wabah dan terbatas pada lingkungan mana ada patient.sekian dan jagalah kebersihan .karena kebersiahan bagian dalam Iman.