Widget HTML Atas

3 Kesalahan orang pintar yang harus kamu ketahui

apa saja itu......

3 kesalahan orang pintar yang harus kamu ketahui


Berpikir positif dengan baik, tentunya hal yang harus di perhatikan dalam segala urusan. Namun, bagaimana menilai orang lain dengan tingkat kecerdasan dan kepintaranya, tentu harus melalui beberapa proses pembelajaran yang sangat luar biasa.

Berbicara tentang masa sekolah dulu, di dalam sebuah kelas, biasanya tergabung beberapa murid 30 sampai 40 siswa.
Dalam hal menentukan siswa yang memiliki kepintaran, pasti sudah kita ketahui bersama bahwa biasanya murid yang duduk di barisan depan, adalah murid yang pandai, sering tampil di hadapan guru, murid barisan tengah ya,,, pintar juga, namun kepandaianya kadang-kadang, sedangkan murid murid yang duduk di bangku bagian akhir ya... Kepintaranya... yang samar-samar''pandai sih... Tapi pandai nyontek... Ehegehehe....

Tapi hal tersebut, belum bisa menentukan  kesuksesan/kecerdasan di masa depan seseorang, karena banyak pemimpin-pemimpin perusahaan yang sukses dan hebat, namun dari kalangan orang yang dulunya biasa-biasa saja, tanpa IQ yang cerdas.
Mengenai hal tersebut, kalian harus cermati, 3 Kesalahan orang pintar, yang harus wajib anda tahu??  Yuk di zimakkk....

1.Orang pintar tidak percaya orang lain

1.orang pintar tidak percaya orang lain

Biasanya orang pintar itu, tidak percaya kepada orang lain, dan selalu menyombongkan dirinya kalau dia adalah maha tahu segalanya.

  • Kamu lulusan apa.??
  • Kamu dapat nilai apa??
  • Apa kamu tahu cara mengerjakan ini??
  • Kamu nggak usah ngajarin aku, dulu kan  kamu nyontek sama gue...
  • Spekulasi ucapan ini  yang sering kita dengan dari cara bicaranya, dan dapat dilihat dari seberapa besar rasa taunya, tentang berbagai macam hal.

Jadi orang - orang yang pintar itu, biasanya menjadi Peneliti, Dosen,konsultan, karyawan kantor,yang bisa di kerjakan dengan sendiri tanpa bantuan orang lain, ada juga yang menjadi pengusaha, namun sulit berkembang, akibat kurang rasa percaya kepada orang lain. Padahal hampir semua kita tahu, seseorang yang berkeinginan menjadi seorang leader itu, ataupun seorang pemimpin yang handal, harus memiliki kepercayaan pada orang lain, agar semua bisa berjalan dengan lancar, seperti sebuah rangkaian mesin,yang bekerja atas kepercayaan setiap komponen rangkaian yang ada di dalamnya.

Di sinilah kesalahan orang yang pintar, karena tidak percaya kepada orang lain,otomatis orang lain pun tidak percaya akan, segala hal yang ingin di kerjakanya, harus sendiri, apa-apa sendiri, bahkan mengelola sebuah usaha semua sendiri, lebih baik, usahanya di tutup sementara, karena menganggap usaha/bisnis tersebut hanya dia yang tau, sehingga segala urusan menjadi ribet, yang sebenarnya bisa ringan menjadi berat.

2. Cenderung sombong 

cenderung sombong

Persoalan ini yang sering kali kita dapati di kalangan orang, yang menganggap dirinya terlalu pintar, paling tahu, paling segalanya, merasa dirinya paling cerdas dari orang lain , dan menganggap bahwa dirinya yang tau dan kalian tidak boleh mengguruinya.

Wajar sombong, saya pintar,keren, saya lulusan ini, tapi bukan karena hal tersebut,tetapi di sini menjelaskan, orang sombong itu, sulit mendapatkan respon yang baik dari orang lain, karena tingkah laku yang meremehkan, sehingga sangat sulit juga mendapatkan bantuan dari orang - orang yang berada di sekitarnya.
Bagaimana dia mau mendapat respon positif dari orang lain, sedangkan dia mengatakan bahwa dia bisa membuatnya sendiri, karena sifat kesombongan yang di miliki. Walaupun hal tersebut, tidak semuanya di miliki orang pintar, ini hanya sebagian saja. Ini mengingatkan saya kepada Netizen yang maha benar, dan cuman komentarnya yang benar, dan tak mau di salahkan... Buseettttt...

3.Terlalu perhitungan 

terlalu perhitungan


Dengan pikiran yang terlalu pintar, karena menguasai hitung-hitungan menjadikan kecerdasannya keluar jalur, sehingga apa saja yang ingin di kerjakan, harus dengan hitung-hitungan, takut inilah, takut Rugi lah, sehingga membuat suatu bisnis, tentunya akan bisa diselesaikan dengan baik menjadi rumit, bahkan tak berjalan, antara jadi dan tidak , akibat hitung-hitungan yang tak kunjung mendapatkan titik temu.

Seorang yang ingin menjadi orang yang mendapatkan kepercayaan dari orang lain, tentunya harus sedikit memiliki rasa loyalitas, kepada setiap bisnis yang di kelolahnya, agar setiap orang yang bersamanya merasa yakin.

Tapi dengan perhitungan yang kurang tepat, kesombongan yang tertanam, tak ingin berbagi, maka waktu untuk mendapatkan hasil yang baik dan positif, sepertinya mustahil.